Monday, May 1, 2017

Resume Ompu Monang Napitupulu Ingin Sederhanakan Budaya Batak



Ompu Monang Napitupulu Ingin Sederhanakan Budaya Batak
Oleh : Arbain Rambey

                Dalam seminggu terakhir, surat kabar medan dipenuhi dengan iklan-iklan yang mengajak masyarakat batak toba untuk mengusir perusahaan yang merusak lingkungan Bona Pagosit. Lingkungan Bona Pagosit adalah bahasa sub-etnik Batak Toba untuk menyebut daerah tempat tinggal mereka di Sumatra Utara, tepatnya disekitar Danau Toba. Pemasang iklan itu adalah Parbato atau Pertungkoan Batak Toba, sebuah organisasi kesukuan yang diketuai oleh Ompu Monang sejak tahun 1997. Ompu Monang memaparkan pentingnya tiap etnis di Indonesia punya kesadaran diri sendiri untuk menggalang solidaritas kecil yang akhirnya berguna untuk solidaritas Indonesia secara keseluruhan.
                Stereotip Batak Toba adalah stereotip umum kalau orang membahas orang batak ceplas-ceplos, berwatak keras, senang bernyanyi, berwajah keras dan berdagu persegi. Watak keras tampak jelas pada Ompu Monang, namun dibalik itu menyimpan banyak kehangatan khas batik. Pada setiap upacara perkawinan Batak Toba, tidak hanya dalam undangan tertera banyak sekali pengundang, pada pestanya hampir tiap orang dewasa merasa penting dan mempunyai hubungan yang dekat dengan mempelai. Selain itu, Rasa pendidikan dan perawatan kepada seorang anak Batak Toba yang sangat diperhatikan merupakan salah satu sisi positif yang dimiliki masyarakat Batak Toba.
                Sedangkan sisi negatif kekerabatan Batak Toba ialah penghamburan uang dan waktu. Dalam upacara perkawinan seseorang, tamu yang hadir akan kesal menunggu selesainya acara yang bertele-tele. Selain itu, pada upacara perkawinan Batak Toba pasti terdapat acara pengulosan. Setiap orang akan membwa sehelai kawin ulos kepada mempelai untuk dijadikan ajang gengsi dengan mengumpulkan ulos sebanyak banyaknya. Masih pula dalam setiap pesta perkawinan, pemberian nasehat kepada mempelai berlangsung selama berjam-jam dan sangat membuang-buang waktu. Tidak hanya itu, penyelewengan adat seperti pembuatan makam dapat menghabiskan ratusan juta dengan motif persaingan gengsi antar keluarga. Untuk mengatasi fenomena ini, Ompu Monang akhirya merayakan pesta perkawinan anaknya dengan cara yang efisien namun tidak keluar dari adat Batak Toba. Dalam pesta pernikahannya, penerimaan ulos dibatasi dan tidak ada nasihat dari banyak orang. Ompu Monang berharap ia dapat menjadi contoh untuk memutus penyelewengan adat yang boros tersebut.

No comments:

Post a Comment