Situasi
Sosial Dua Komunitas Desa Di Sulawesi Selatan
Oleh : Mochtar Buchori
dan Wiladi Budiharga
Terdapat lima golongan
masyarakat yang menempati tiga lapisan pokok di komunitas Maricaya Selatan.
Pertama golongan pejabat dan kelompok profesional di lapisan atas, kedua
golongan alim ulama, pegawai, dan golongan pedagang di lapisan menengah dan
ketiga golongan buruh di lapisan terbawah. Masyarakat Maricaya Selatan bersifat
heterogen dan cukup berlapis-lapis, namun penduduk dari golongan mayoritas
cukup terbuka untuk membentuk pola pergaulan dengan penduduk minoritas. Dilihat
dari segi ekonomi dalam masyarakat Maricaya Selatan tedapat tiga lapisan
masyarakat, yaitu lapisan ekonomi mampu, terdiri atas para pejabat, para
dokter, para insinyur dan kelompok professional lainnya; lapisan ekonomi
menengah terdiri dari alim ulama, pegawai, kelompok kewirausaha; lapisan ekonomi
miskin yang terdiri dari para buruh tani, buruh bangunan, buruh pabrik dll.
Semenjak tahun 1990 di
Jawa semakin meningkat perbedaan profesi, bertambah meluasnya ekonomi uang dan
hubungan dengan barat memunculkan lapangan kerja baru sehingga timbul kelompok
baru yang naik sampai ke tingkat atas karena kemampuan teknis. Latar belakang
ekonomi masyarakat Maricaya juga menyebabkan
adanya perbedaan latar belakang pendidikan di setiap lapisannya. Latar belakang
pendidikan lapisan atas secara keseluruhan adalah orang-orang yang mendapat
pendidikan di perguruan tinggi.
Tidak jauh berbeda
dengan masyarakat Maricaya, stratifikasi masyarakat Polewali terbagi menjadi
tiga bagian. Lapisan atas terdiri dari ulama, pemangku adat, dan pejabat.
Lapisan menengah terdiri atas pedagang, lapisan bawah terdiri dari para buruh.
Kedudukan pemangku adat dipegang oleh seorang Bugis, sedangkan alim ulama ada
ditangan orang Bugis dan Mandar. Kelompok pedagang diisi oleh orang Bugis, Jawa
dan Cina. Sedangkan dalam kelompok buruh terdapat orang Jawa, Makassar dan
Toraja. Masyarakat Poleweli pada dasarnya merupakan masyarakat yang lugas
mengisi kehidupan mereka sehari-hari dengan berbagai usaha untuk menghadapi dan
menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yangt terdapat dalam lingkungan mereka.
Pada tahap perkembangan seperti ini Masyarakat Poleweli berada pada tahap
Inward looking. Yang tampaknya merupakan perkecualian dalam hal ini ialah
golongan pejabat setempat.
No comments:
Post a Comment